Aku dan Kate

Oleh Shabrina WS

“Shab?!”

“Kate?!”

Kami berpelukan senja itu. Aku dan Kate berjanji untuk bertemu di pinggiran sungai kecil yang membelah desa kami tempat kami dulu bermain.

“Ini senja terakhir kita, mungkin.” Ucapnya

“Aku tahu setelah ini semua akan berbeda Kate”

Kami saling pandang, semua hal yang pernah kulewati bersama Kate seperti diputar ulang.

Aku dan Kate lahir di tahun yang sama, dia enam bulan lebih tua dariku. Enam tahun kami bersekolah di sekolah yang sama, dan sering menghabiskan sisa hari di kebun anggur milik ayahku. Kami juga sering menghabiskan waktu di perpustakaan desa. Kate selalu membaca setumpuk buku dongeng di hadapannya. Sementara aku tak pernah lepas dari buku-buku tentang hewan. Terutama kuda.

“Aku ingin menjadi putri, Shab.” Ucap Kate suatu hari. Saat kami baru saja membaca koran hari itu.

“Aku ingin menjadi penunggang kuda terhebat, Kate.” Ucapku tak kalah semangat.

“Aku akan datang jika kau menikah dengan pangeran!””

“Dan aku akan datang jika kau mengikuti perlombaan berkuda terbesar!”

Lalu aku dan Kate berpisah saat dia bersekolah di tempat yang sama dengan pujaan hatinya. Kami sibuk dengan dunia kami masing-masing. Aku sibuk menulis buku dan berkuda, sementara Kate, aku tak tahu lagi apa kesibukannya. Kami jarang berkirim kabar, bahkan bertahun-tahu tak lagi menikmati senja bersama di pinggir sungai desa kami. Hingga suatu hari Kate mengajakku bertemu dan menceritakan tentang pernikahannya.

“Kau harus datang, aku ingin kau menjadi pengiringku?”

“Aku tidak bisa janji Kate.”

***

Nanti kita jadi kan?

Kukirim pesan singkat kepada temanku

Nanti kita? Maksudnya?

Aku tertawa,

Sudah kuduga kau pasti bingung. Iya ke pernikahannya Kate

Balasku

Hei, kau jangan gila, hari ini kau ada perlombaan!

Aku tertawa lagi,

Iya aku hampir lupa

Dan hari itu, saat perhatian banyak orang tertuju pada istana, aku memacu kudaku dengan cepat. Aku selalu bertekad apapun yang terjadi tidak ada kata menyerah sebelum sampai ke garis finish. Dan tepat saat Kate muncul di balqon istana kerajaan, aku menaiki panggung menerima medali emas kejuaraan berkuda impianku.

Gadingkirana, 30411