Minggu, 06 November 2011

Membangun Mushola


kususun keramik pilihan di atas butirbutir pasir dzikir

sajadah motif ka'bah kugelar di jembar kesabaran

kaligrafi terpajang di dinding hari meleretkan asmaul husna

pelan, sepenuh keyakinan kuuleskan cat warna hijau

hingga rasa risau dan galau terhalau menjauh


subuh meluruhkan embun di ujung daun

rasa resah dan gelisah yang buncah lalu pecah di deras alir waktu

aku hanya semata menembangkan harum nama bunga

sepenuh haru seperti gericik air wudlu

membasuh dahaga merindu


debudebu yang lekat di dahi dan hati kuusap dan kusapu

harapanku menjadi sampan dan pendayung kadang terhuyung

dan limbung; aku tak hendak mengusung raga tanpa jiwa

kubahkubah melengkung, meruahklan senandung

mengagungkan dan mengapungkan aroma kesturi


oleh Dimas Arika Mihardja

bengkel puisi swadaya mandiri, 04/11/2011

+ jelang iedul qurban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!