Selasa, 22 Mei 2012
kangen sekali padamu, kawan
"hai lihat!
burung-burung yang bersanjak jadi patung di taman
--seiring tuhan yang kudengar tak lagi bernyanyi
hai! dimanakah?
spora yang bertebaran dari tangan kita!
adakah belukar telah menjadi jarum yang menusuk bunga-bunga?
kau mendengar angin?
aku tidak
daun-daun telah serpih sendirinya
segurat puisi pada tulangnya tergigit ulat
adakah ini fosil sekeping abad?
oh kupu-kupu yang indah di sana
duhai dikau melihatnya?
seakan ketakutan di kepak sayapnya jatuhkan cerita
lihat! ia baru saja menyembunyikan keindahan di balik sebatang pohon syala
--yang menyatukan hingga sewarna sayapnya
hendak bertapakah ia di sana?
rentang sayapnya kemudian berpegang
lihat,
helai di tepi sayapnya dari rajut onak
lurik warnanya di punggung yang malang
akankah ia kuat bertahan?
duhai sanjak burungku,
adakah sebab engkau terkutuk?
oh tidak! maafkan aku
aku tidak tahu apa-apa
--juga sebab mengapa jemari mengelus dada,
dan tak mulus lagi berkata
aku hanya rindu dikau bersanjak
rinduku tak mau mati seperti cerita
by Fajar Alayubi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!