pagi. mentari mereguk kupi di atjeh tv
kemalawati dan helmi merintis jalan di depan
djazlam dan dam diam di belakang
jalan tak lelah meriwayatkan sisasisa tsunami
teraduk di secangkir kupi beungoh
penjaga warung masih mengenakan sarung
sisa doa bergetar di sudut bibirnya
aku mereguk senyum perempuan berjilbab
menunjukkan telunjuk ke jalan ziarah menuju jazirah
di kedai ini semuanya mencair dan ngalir
di kedai ini iklaniklan berenang tenang
melahap setumpuk hasrat:
saling dekap
by Dimas Arika Mihardja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!