Minggu, 04 Desember 2011

Debu yang Mengkristal …


di rambutmu berenang dalam malam puaka

dari pengembaraan panjang berabad abad dalam suasana salam

dan tambur gendang yang bernyanyi “selamat datang”

hari ini di sini kau lukis jari jari angin sambil menunjuk dada sendiri “inilah aku”

lalu buih pedih mengalir ke hulu hati.


ketika kau menari di atas beku tubuhku yang membatu.

air mata jadi sungai darah

mengalir mencari lekuk-lekuk tubuhmu yang menggeliat berganti kulit. semakin sepi

lalu setiap risalah kau hapus dengan gelombang pasang dari pukat dan jala

yang menggigil kedinginan di angin malam


Tembilahan, 4 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!