Sudah Ayu, sudah kami jejaki bersit jejak
men"coba berjalan di pasir putih tempat (kami) bernyanyi dulu
senandungkan lagu cinta yang lalu
(tiada lagi) rasa itu...
sendu laut dan ombak membelacu
putih biru sebagai waktu yang tak bisa lagi belenggu
jalanku jalannya telah memilih jarak tak usah lagi penuh serak
sudah Ayu, sudah kami bermunajat tahajud di malam-malam kian buta
meraba dada melampiaskan segenap lara setelah upaya
tiada lagi tulisan di gemunung memahat dua cinta
pasir telah terjelma dari impian
ombak membawa hanyut tulisan ucap cintanya
sebab ia hanya menuliskan di pasir itu
yang tampak begitu mudah dihancurkan pantai perkasa kehidupan
kenangan semakin indah gayut tangan di bawah cemara
sejam hampir ia merajuk sebab dakupun tak lagi pandai mencandai dirinya
semesta seakan kaku hati telah menjadi beku
inilah pilihan usai perjalanan panjang menggembirakan hingga akhir
rasa syukur telah mengenalnya dalam kisah suci rela bersanding
segala telah ada garis yang tak mungkin bisa putus di tangan lukisan massa dan zaman
keindahanlah yang patut menjadi kenang
bukan keperihan
hanyalah keikhlasan.
by Muhammad Rain
Banda Aceh-Indonesia, 12 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!