Sabtu, 01 Oktober 2011

Dusta Pertemuan


: untuk A.W.


menjelang pertemuan kami saling pura-pura

menegaskan dusta dari balik dermaga

mungkin pencobaan pada ketulusan

atau penantian untuk duka-duka abadi

kami yang memilih

sendiri

membiarkan layang-layang tumbuh di ubun-ubun kami

lalu kami meliuk dan jadi kunang-kunang

bersama dahak malam


sambil meniup ampas kopi mahal

kami pura-pura suka kehangatan

anak-anak angin dibikin gelinjangan

tak berumah. setelah dada kami bakar

buat sesaji perjumpaan


tak ada yang kami buat pasi

selain ketulusan bulan yang ditusuk kabut.

leher-leher merah, dada resah

ladang-ladang digarap bersama gerimis

juga anak-anak waktu


kami buat gelombang dan arus

untuk tempat memancing wahyu

meski selalu bebatu yang mengekalkan doa kami


hingga ketika senja merampas warna kepala

kami bergegas kembali menuju dermaga

mencari jejak-jejak pada lepuhan karang

atau debu-debu yang mengenang wajah kami

hingga kami temukan jarak

melengkung di mata

juga lambaian

jumpa


by Zahra Zhou

Kendal, september 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!