Sabtu, 01 Oktober 2011

Mitos Perkutut di Tanah Jawa

(I)

Beribu tahun silam-semilam

tlatah Jawa bersinambungan

kepulauan Sumatera, Madura,

Bali, subur bencah tanahnya

hewan-gemewan, tumbuhan

berjuta-juta ragam jenisnya.


Namun suasana angker menyelimuti

tidak seorang pun berani bersinggah

siapa yang menginjakkan kakinya

berselimut kabut dijemput maut

hanya setan-dedemit menghuni.


(II)

Sampailah babak Raja Rum dapat perintah

dari Hyang Suksma lewat bertapa

wangsitnya mengutus Patih Amirulsyamsu

menyeberangi lautan

mengarungi gelombang demi gelombang.


Ombak mengombak menuju kaki Dwipa

bersama Raja Pandhita Utsman Aji

membuat tumbal demi kelestarian nanti

lima ekor burung perkutut diasmak

atas guyuran air rajah.


(III)

Terbang sudah kelima burung perkutut

atas perintah Raja Pandhita

mengusir setan-dedemit dari lemah Dwipa.


Perkutut pertama terbang ke arah wetan

mengobrak-abrik setan-dedemit

ke pojok wetan pulau Jawa.


Perkutut kedua mengepak beterbangan

mengusir setan-dedemit sampai segara kidul.


Perkutut ketiga menembus kabut pepohonan

melabrak setan-dedemit ketakutan

pada pinggir dataran Jawa kulon.


Perkutut keempat mengapungkan kibasan sayap

setan-dedemit tunggang-langgang ke pantai utara.


Dan perkutut kelima berputar melayang-layang

menyapu setan-dedemit di pusaran tanah Jawa.


(IV)

Setan-dedemit bersembunyi ke dasar laut

ke jurang-jurang cadas ke goa-goa kelam

bersamaan pula terdengar gemuruh guruh

dari timur selatan utara barat bersahut-sahutan.


Gempa bumi mengamuk mengguncang angin taupan

menumbangkan pohon menancapkan dahan pedang

pegunungan hancur berkeping.


(V)

Gunung Merapi terpenggal dan potongannya terlempar

jadilah gunung Kelud, demikian pula nasib gunung Wilis

tanah longsor air meluap, pepohonan lebur terbakar.


Dan setelah berselang masa-masa angkasa gelap

berubah terang-benderang segemintang membiak.


(VI)

Kelima burung perkutut tetap hidup turun-temurun

menjelma raja-raja dalam perkampungan keramat.


Dan mungkin di antara perkutut yang kita pelihara

anak turun raja-raja perkutut pemiliki tenaga gaib

pemberian Raja pandhita.


*) Lirik cerita dari ramalan Jangka Jayabaya Gancaran.

1997 Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!