Bersama burung aku diam tenggelam dalam darah
Menatap senja pecah; bagai airmata luka
Ketika laut mejadi enam jembatan cinta
Bersama burung aku mengembara ke kesunyian
Melintasi kota-kota. Semua duka menjadi kisah cinta
Mengekalkan senyuman pada impian yang mungkin dapat disapa dengan ribuan nama
Bersama burung aku nyanyikan kasidah Ayub dan syair Yusuf
Dalam labu waktu sejarah usang tanpa almanak yang menggelepar sepi
Melayari perjalanan riwayat orang-orang sufi
Bersama burung aku bergegas menyimpan “Attarku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!