Kamis, 13 Desember 2012

BALADA MUSAFIR GILA

: arsyad indradi

ada musafir gila
berjalan sepanjang lorong kumuh
memimpikan denyut kehidupan:
puisi penuh keindahan

lihatlah, mantelnya kuyup oleh keringat semangat
padahal mentari di langit begitu menyengat
ia rebah di sofa merah
angin bangkit dan mengusik dengan kerisiknya
ia menyusun lembarlembar hatinya yang remuk
dan menatap tumpahan tinta hitam di lantai rumah
ia terbatuk dan terantuk
tapi gelegaknya berkata serak:
beri aku tuak sajak
hari ini kubuka paket berisi 142 penyair menuju bulan
jaketmu berlumuran darah kata
nafasmu tersengal, tapi kulihat tangan terkepal:
ajal, aku tak mau melayat langit


by Dimas Arika Mihardja 
bengkel puisi swadaya mandiri, 2007-04-02

2 komentar:

  1. sudah aku baca, lumayan bagus, sepertinya puisi spontan saja itu, salam gumam asa

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehem, mana nih buku gumamnya yang baru? hehehe .... :D

      Hapus

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!