jalan terjal berliku menuju istana cinta, sungguh
pepohonan ranggas di tepi jalan, angin ingin begitu kencang
menyapu segala bayang kanak-kanak yang haus pendidikan
kaki ini terus menapaki jejak pengabdian penuh senyuman
jalan mendaki dan menurun, penuh lubang
kilihat kerbau berkubang di tanah berlumpur
sapi dan kambing hilir-mudik memenuhi jalan
aku tersenyum dan memetik kuntum bunga doa
untuk kupersembahkan bagi rasa haus dan dahaga mencinta
aku terus berjalan meniti pematang sawah
menanam biji-biji padi dan menunaskan harapan
kelak, pada masanya biji-biji padi yang kutanam
akan tumbuh di luas petak sawah menuju rumah sekolah
aku akan terus berjalan menggandeng tangan-tangan gemetar
haus masa depan; akan kudayung sampan dan perahu
menyisir batang bungo, menghilir ke uluan
menjemput senyum ranum penuh rasa syukur
jambi, 09 januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!