oleh Lina Kelana
Bulan ini, berkali ia terjatuh
Ada yang tak seimbang dalam dirinya
Perih yang dirasanya, kian nyeri akibat
Hujan di batinnya menuai musim
Juni manja
Lalu merengek, lagunya menuntun
Jarum jam dinding pelan
Menusuk, dan menyobek dadanya yang sebagian telah retak
Ia menggantungnya sekali lagi, pada sepi
Kemudian, ditelantarkannya purnama
Pada yang telah meniadakan namanya
“Beri kami kesempatan membunuh kematian sendiri. Kehidupan tak cukup baik dari kematian. Beri kami (tempat) melihat dengan cermat, bagaimana kami pelan-pelan menjadi tiada” katanya meninggalkan malam
Ingin kunikmati luruhku, dalam bulan yang selalu manja
hehe, jadi malu nih,.. :D
BalasHapusApa yang harus dimalukan. Hei, ini malu tanpa alasan namanya .... :D
BalasHapus