: Guru
Jalan mewujud terjal
Melewati lusinan tikungan dan tanjakan
Di bawah rinai hujan
Pertulangan mesti diteruskan
Sepanjang jejak menapak
Gemericik air, yang bersentuhan dengan bebatuan
memperuncing irama hening di pagi itu
Hektaran karet dan sawit memagari langkahku
Takjub dibuatnya, juga
detak jantungku meraungruang oleh sepinya
Tentang Kota,yang segalanya ada, juga meniada
Membayangi derap langkahku
Di sini, nun jauh dari pusar pat-gulipat para pejabat
Anak-anak Sungai Ipuh menanam senyum di kebun matahari
Menyirami bunga di setiap pagi
Agar tumbuh subur dan jauh dari layu
Di sini, Anak-anak mengasuh asa, meski meja,
kursi dan papan tulis tegak dalam robohnya.
Terharu, aku.
Melihat para guru yang bersahaja, dan
dengan segala daya upaya, demi benih unggul di kemudian hari.
Di altar senja, tak lain
bintang-bintang
memagari
rumah panggung mereka.
Jumardi Putra, Bungo-Jambi, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!