Sabtu, 10 September 2011

Tulisan Terdahulu

___________________________________________________________

Cerpen

Purnama di Kebisuan
Surat Cinta untuk Bulan
Senja di Teluk Wondama
Bidan Salwa
Mengapa tak Kaudengarkan Doktrinku
Anggur Vs Brokoli
Aku dan Kate
Secangkir Kopi
Reality Show di Pesta Valentine
Tak Ada yang Berhak Menamaiku Cinta


Esai

Model Pembelajaran Kreatif dan Produktif ....
Sang "Karto Legotjo" Itu Telah Tiada: ....
Menikmati New Haiku Kurniawan Junaedhie: Dari Renungan, ....
Apresiasi/Bedah Karya: "Gemuruh" 
Mengenali Diri dengan Sebuah Gumam
Menggugat Tanggung Jawab Dewan Kesenian
Penyair Indonesia Asal Kalimantan Selatan dalam "Sauk Seloko"
Bangkitnya Kembali Gairah Menulis Novel di Kalangan Sastrawan Kalsel
Penyair "Gila" dan Bloger Tertua"GUMAM" ITU ADA
Medali Perak di Antara Rindu Terserak
Membaca "Kedangkalan" Logika Dr. Ignas Kleden? (Bagian XIX)
Gugatan untuk MASTERA 2006 dan Anugerah Sastra DKR 2000
Catatanku tentang "Selia", Antologi Puisi Mahmud Jauhari Ali
Babad Nuca Nepa (Flores)
Kehidupan Menjadi Sempurna dengan Sastra
Membaca "Kedangkalan" Logika Dr. Ignas Kleden?
Serat-Serat Makna dalam Cerpen-Cerpen S.W. Teofani
Kreatif, Inovatif, Kontemplatif, namun Irregulatif
Membaca "kedangkalan" Logika Dr. Ignas Kleden?
Burinik Seni Budaya Banjar
Buah dari Kebaikan (Lelaki Lebah)
Evaluasi Aruh Sastra
Menulis di Otak: Mengenyahkan Alasan
Jalan Berliku Menuju Indonesia
Susah, Menulislah
Menulis di Otak : Generalisasi Tergesa-Gesa
Magnet Menulis
Sastra Indonesia Mutakhir : Jejak Historis dan Kecenderungan Estetiknya
Sekitar Konsep Pengertian Puisi


Puisi

HUJAN 
KALIMANTAN, BIARKAN KAMI YANG BICARA
HUTAN KALIMANTAN
KEMBALI KEPADA DAUN DI HUTAN
Tiga Manusia pada Sebuah Pulau
Gumam Saat Bintang Jatuh
Gumam dari Istana Daun Retak
Dua Lelaki dalam Diam
Kuserahkan Diriku Ini Kepada-Mu, Tuhanku
Sepotong Sajak untuk Cinta
BALADA MUSAFIR GILA
BAU BUSUK DAN TELINGA YANG DIGANTUNG ....
TENTANG PENYAIR
DAYAK, DAYAK, DI MANAKAH KAMU?
Di Tanah Korea Aku Terkenang Tanah Banjar
PADAMU SUNGGUH
kangen sekali padamu, kawan
Sketsa Kotaku Waktu Malam
ETALASE
Satu Peristiwa
Mendewakan Pikiran Bertarung dengan Tuhan
Dalam Kamar 149
senyum dan air mata dermaga

Menterjemahkan

Dan Burung-Burung pun Bersijingkat
SEBILAH BULAN DI SAPUTANGANMU

Lelaki dari Bukit, Muhrain
puisinolog: BURUNG GAGAK DI NEGERI BATU
SENDAWA MALAM
Rekam Jejak Sajak
Kepada Bung Besar
Catatan Pagi 17 Satu Dua Belas HUJAN

Menyusuri Jalan Berlumpur
Ricau Dedaun
Silute Kajhu

Kekasih Hati
Akulah Sondang
Bersama Burung
Dalam Kamar 010
Kenangan Terindah
Bunda
Bincang Pagi di Kedai Kupi Beungoh
Berdendang Bersama Senja dan Hujan
Komposisi untuk Guru
Debu yang Mengkristal ....
Sayap Rindu
Sajak Menjelang Pagi
Puisi Bahasa Banjar Arsyad Indradi "Minyak Balian" dalam "Burinik"
Sajak Kamboja Merah
Membangun Mushola
Di Sebuah KafeMalam Mengambang, Muhrain
Gerimis Hujan
Sajak-Sajak Dimas Arika Mihardja JILFEST 2011
Malam Kajula (Puisi Bahasa Aceh) dan Terjemahannya
November Kembang Sepatu
Kenduri di Bukit Meratus
Cara Aku Memuisikanmu
Sality
Wasiat Eyang di Rumah Fitri
Di Pertemuan Rindu dan Cinta
Menara
Roman Anak 5
Sebuah Puisi Menunggumu
Aku Jelau Rindu di Lengkung Alismu
Bungkam Mata Gergaji
Untukmu di Luar GubukkuWaktu
Ilalang
Sajak-Sajak Pendek: Ramadhan Maha Berkah
Dunia Alam Mayapada
Jalan Menikung ke Limbur Lubuk Mengkuang
Bulan yang Tak Harus
Samun Malam
Kelebatmu Seberkas Cahaya Tiada
Menanti Senyum Rembulan
Dusta Pertemuan
Rinai di Ujung Senja
Simpang Jalan
Kepada Kembara
Zikir Melodi Rindu
Perkamen Usang
KupuKupu Pelangi
Mitos Perkutut di Tanah Jawa
Sejumlah Puisi Mbeling DAM
Perempuan Sunyi
Sendawa Malam
Jejak Status XXI: Sebuah Prosa Cinta
Saat
Catatan Langitku
Sendawa Malam
Surat dari Daun
Sepotong Malam yang Terapung

Resensi

Sepak Terjang Seorang Sastrawan di Perantauan


Berita

Tiba Waktu; "puisi jernihkan ..."



___________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!